Bukan Soal Salah Benar—Tapi Bagaimana Perusahaan Belajar dari Kegagalan

💬 Kegagalan Itu Wajar—Tapi Bagaimana Kita Meresponsnya?

Di dunia kerja, kegagalan sering dianggap hal yang menakutkan.
Satu kesalahan bisa langsung dinilai buruk—atau lebih parah:
disalahkan tanpa kesempatan memperbaiki.

Padahal, tim yang sehat bukan yang gak pernah gagal.
Tapi yang tahu bagaimana belajar dari kegagalan.

🧩 Evaluasi Gagal Karena Takut Disalahkan

Kami pernah memfasilitasi evaluasi pasca proyek besar yang tidak mencapai target.

Namun, suasana malah dipenuhi:

• Saling jaga image

• Takut disalahkan

• Minim diskusi jujur

Akhirnya?
Evaluasi jadi formalitas.
Tidak ada pembelajaran, tidak ada perubahan.

✅ Budaya Aman Membuka Ruang Belajar

Sebaliknya, kami pernah dampingi tim yang berkata jujur:

“Ya, ini kesalahan saya. Tapi saya sudah belajar A, B, dan C.”

Respons seperti ini justru:

• Membangun kepercayaan

• Membuka ruang refleksi

• Menjadi dasar pertumbuhan tim

Kesalahan jadi bekal, bukan beban.

🧠 Di Relasi Diri, Kami Percaya...

Pertumbuhan tim tidak lahir dari rasa takut.

Tapi dari:

✅ Budaya yang memberi ruang untuk belajar
✅ Proses evaluasi yang jujur dan tidak saling menyalahkan
✅ Kepemimpinan yang melihat potensi di balik kegagalan

Kesalahan itu bukan akhir—tapi awal untuk belajar.

🚀 Peran Relasi Diri Training & Consulting

Melalui pelatihan evaluasi proyek, coaching kepemimpinan, dan fasilitasi refleksi tim, kami bantu organisasi:

• Mengubah evaluasi dari sekadar formalitas menjadi pembelajaran

• Membangun budaya kerja yang terbuka dan aman

• Menjadikan kegagalan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan

📢 Refleksi untuk Kamu

📌 Bagaimana budaya di tempatmu memperlakukan kegagalan?

Apakah kesalahan jadi bahan introspeksi bersama,
atau hanya dijadikan bahan evaluasi karyawan?

Yuk diskusi bareng di komentar.
Karena bisa jadi, cerita kegagalanmu adalah awal dari transformasi tim lainnya. 👇