Mengatasi Employee Burnout: Strategi SDM dalam Menjaga Kesejahteraan Karyawan
Bernardus Herdian Nugroho
Feb 17, 2025
Bagaimana cara mengatasi karyawan yang burnout, mari simak artikel ini

Sobat Relasi, di tengah dunia kerja yang semakin kompetitif, banyak karyawan mengalami burnout atau kelelahan kronis akibat tekanan pekerjaan yang berlebihan. Kondisi ini tidak hanya menurunkan produktivitas, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan mental dan fisik. Lalu, bagaimana peran manajemen sumber daya manusia (SDM) dalam mengatasi employee burnout? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
✅ Apa Itu Employee Burnout?
Employee burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental akibat stres pekerjaan yang berkepanjangan. WHO (World Health Organization) telah mengklasifikasikan burnout sebagai fenomena pekerjaan yang memengaruhi kesehatan mental (WHO, 2019).
Menurut Maslach Burnout Inventory (MBI), burnout terdiri dari tiga dimensi utama:
Emotional Exhaustion – Kelelahan emosional akibat tekanan kerja.
Depersonalization – Sikap sinis atau kehilangan empati terhadap pekerjaan atau rekan kerja.
Reduced Personal Accomplishment – Perasaan tidak mampu atau kehilangan prestasi dalam pekerjaan (Maslach & Leiter, 2017).
👉 Tanda-Tanda Employee Burnout:
Kehilangan motivasi dan antusiasme bekerja.
Merasa lelah meskipun sudah beristirahat.
Penurunan kinerja dan produktivitas.
Mudah tersinggung atau mengalami kecemasan.
Kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan.
📊 Penyebab Employee Burnout
Employee burnout tidak muncul begitu saja, melainkan disebabkan oleh berbagai faktor di lingkungan kerja. Berikut adalah beberapa penyebab utama:
Beban Kerja Berlebihan
Tuntutan pekerjaan yang tidak realistis atau waktu kerja yang panjang meningkatkan risiko burnout (Shanafelt et al., 2019).Kurangnya Dukungan Sosial
Lingkungan kerja yang kurang mendukung, baik dari atasan maupun rekan kerja, mempercepat munculnya burnout (Bakker & Demerouti, 2017).Ketidakjelasan Peran (Role Ambiguity)
Karyawan yang tidak memahami tanggung jawabnya dengan jelas cenderung mengalami stres dan kelelahan (Leiter & Maslach, 2017).Keseimbangan Kerja-Hidup yang Buruk
Sulit memisahkan waktu kerja dan kehidupan pribadi menyebabkan kelelahan mental (Allen et al., 2020).
💡 Dampak Employee Burnout bagi Perusahaan
Burnout tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga merugikan perusahaan secara keseluruhan. Berikut beberapa dampak negatif yang ditimbulkan:
1. Penurunan Produktivitas
Karyawan yang mengalami burnout mengalami kesulitan menjaga fokus dan efisiensi kerja (Bakker & Costa, 2014).
2. Tingginya Turnover Karyawan
Burnout mendorong karyawan untuk mengundurkan diri, menyebabkan rotasi tenaga kerja yang tinggi dan biaya rekrutmen yang meningkat (Shanafelt et al., 2019).
3. Penurunan Kesejahteraan Karyawan
Kesehatan fisik dan mental yang memburuk berdampak pada absensi dan klaim asuransi kesehatan yang meningkat (Maslach & Leiter, 2017).
🛠️ Strategi SDM untuk Mengatasi Employee Burnout
Agar burnout tidak menjadi masalah kronis di lingkungan kerja, tim SDM harus mengambil langkah-langkah strategis berikut:
1. Menerapkan Program Keseimbangan Kerja-Hidup (Work-Life Balance)
Memberikan fleksibilitas jam kerja atau opsi remote working.
Mendorong karyawan mengambil cuti secara rutin untuk pemulihan mental.
2. Membangun Lingkungan Kerja yang Mendukung
Menyediakan layanan konseling atau mental health support.
Mengadakan sesi feedback rutin untuk mendengarkan keluhan karyawan.
3. Menjaga Beban Kerja yang Wajar
Membagi tugas secara adil dan proporsional.
Menerapkan batas waktu kerja yang sehat dan mencegah overwork.
4. Pelatihan Manajemen Stres dan Resiliensi
Mengadakan workshop tentang mindfulness dan teknik relaksasi.
Melatih karyawan untuk mengenali tanda-tanda burnout dan mengatasinya.
5. Mendorong Budaya Apresiasi dan Pengakuan
Menghargai pencapaian karyawan secara terbuka.
Memberikan insentif bagi kinerja yang luar biasa.
Allen, T. D., Cho, E., & Meier, L. L. (2020). "Work–family boundary dynamics." Annual Review of Organizational Psychology and Organizational Behavior, 7, 539–564. https://doi.org/10.1146/annurev-orgpsych-012119-044044
Bakker, A. B., & Costa, P. L. (2014). "Chronic job burnout and daily functioning: A theoretical analysis." Burnout Research, 1(3), 112–119. https://doi.org/10.1016/j.burn.2014.04.003
Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2017). "Job demands–resources theory: Taking stock and looking forward." Journal of Occupational Health Psychology, 22(3), 273–285. https://doi.org/10.1037/ocp0000056
Leiter, M. P., & Maslach, C. (2017). "The truth about burnout: How organizations cause personal stress and what to do about it." Jossey-Bass Publishers. https://doi.org/10.1001/jamainternmed.2019.0104