Self-Awareness Bukan Cuma Buat Healing—Tapi Pondasi Jadi Pemimpin

Relasi Diri

Jul 25, 2025

🧭 Self-Awareness: Lebih dari Sekadar Healing

Self-awareness sering diasosiasikan dengan aktivitas seperti healing, journaling, atau refleksi.
Tapi dalam dunia kerja—terutama leadership—kesadaran diri justru jadi kebutuhan utama.

Karena pemimpin yang tidak kenal dirinya sendiri biasanya:

  • 🔸 Gampang defensif saat dikritik

  • 🔸 Sulit menerima perspektif berbeda

  • 🔸 Tidak sadar saat tindakannya merugikan tim

  • 🔸 Cenderung menyalahkan, bukan bertanggung jawab

🔍 Ciri Pemimpin dengan Self-Awareness Tinggi

Sebaliknya, pemimpin yang memiliki kesadaran diri cenderung:

  • ✅ Lebih tenang saat menghadapi konflik

  • ✅ Bisa menerima feedback secara terbuka

  • ✅ Mengenali kekuatan & tahu kapan minta bantuan

  • ✅ Lebih mudah membangun kepercayaan tim

Inilah pemimpin yang tidak hanya berhasil secara teknis, tapi juga berdampak secara emosional.

💡 Pelatihan Leadership = Mengajak Melihat ke Dalam

Di banyak sesi pelatihan yang kami fasilitasi,
kami tidak langsung bicara soal strategi atau target.

Kami mulai dengan pertanyaan mendasar:

  • Apa nilai yang kamu pegang dalam bekerja?

  • Apa yang biasanya memicu stres?

  • Bagaimana responsmu saat berada dalam tekanan?

Karena sebelum bisa memimpin orang lain, kita perlu tahu cara memimpin diri sendiri.

❓ Refleksi

Pernahkah kamu bekerja dengan pemimpin yang punya self-awareness tinggi?
Atau sebaliknya—pemimpin yang sulit dikritik dan enggan melihat ke dalam?

Yuk share pengalamanmu di komentar. Kita tumbuh dari refleksi bersama 💬

  1. Goleman, Daniel. Emotional Intelligence (2006)

  2. Eurich, Tasha. Insight (2017)

  3. Harvard Business Review. “What Self-Awareness Really Is (and How to Cultivate It)” (2018)

  4. Center for Creative Leadership. “Self-Awareness: A Key Leadership Skill” (2022)
    Relasi Diri internal leadership training insights (2024)